Friday, April 22, 2016

KIOS TIARA CITRA SALURKAN PUPUK UREA BERSUBSIDI DIDUGA PALSU KEPADA PETANI LAMTIM.

Bumi Agung, - Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Timur melalui Kepala Dinas Pertanian pada Senin, 11/4 telah berikrar akan melakukan pengawasan terhadap praktek pendistribusian pupuk bersubsidi ternyata masih tetap saja kecolongan. 

Sebab selain aparatur TNI ada penemuan 40 ton pupuk palsu di Desa Raman Aji Kecamatan Raman Utara, Wakil Ketua Ormas Marcab Laskar Merah Putih Kabupaten Lampung Timur, Ropian Kunang pada Rabu, 20/4 jam 8:30 WIB melakukan investigasi atau pemantauan terhadap realisasi atas pendistribusian dan pengadaan serta penyaluran pupuk bersubsidi di Desa Lehan Kecamatan Bumi Agung, ia menemukan Budirahayu warga setempat sedang melakukan pemupukan dilokasi tanaman ubikayunya.

Pada saat dimintai keterangan Budi mengatakan, pihaknya membeli pupuk urea dan NPK Phonska bersubsidi masing - masing 1 kemasan seberat 50 kilogram pada seorang pengecer resmi di Kios Tiara Citra pasar Gunung Terang Desa setempat bernama Timbul Mulyono. Sementara urea dibelinya dengan harga Rp.95,000 dan Phonska Rp.135,000.tanpa nota pembelian. Tapi sangat disayangkan ternyata pupuk urea bersubsidi tersebut  diduga oplosan alias palsu.
"Saya beli pupuk urea harganya 95 ribu dan phonska 130 ribu di kios pak Timbul dan gak tau kalau pupuk ureanya seperti ini (oplosan / palsu) kalau begini ya saya merasa kecewa sebab tanaman singkong bisa rusak," kata Budi.

Penelusuran dilanjutkan  kepada Yahman Ketua Kelompok Tani Karya Bakti II Desa setempat dan menemukan sebanyak 650 kilogram pupuk urea bersubsidi oplosan atau palsu dari 1,000 kilogram atau 13 kemasan dari 20 kemasan yang juga dibelinya dengan harga Rp. 2, 000, 000.-di Kios Tiara Citra. Selain itu, Yahman menebus sebanyak 2 ton pupuk NPK Phonska subsidi seharga Rp. 5, 400, 000.tanpa nota pembelian. 

"Kelompok kami beli pupuk urea 1 ton harganya 2 juta dan phonska 2 ton harga 5,4 juta di kios pak Timbul, kami tidak tau kalo pupuk ureanya begini (oplosan / palsu) beda warnanya, kalau yang asli warnanya pink. Yang jelasnya kami petani disini kecewa dan minta supaya kalo bisa cepat diganti," keluh Yahman dan petani lainnya.

Selanjutnya dengan ditemukannya pupuk urea subsidi oplosan atau palsu tersebut pemilik Kios Tiara Citra Timbul Mulyono mengatakan, pihaknya hanya menerima kiriman dari Distributor CV NAS Kecamatan Batanghari dan tidak mengetahui jika terdapat pupuk oplosan atau palsu tersebut. "Saya dikirim pupuk urea 8 ton oleh distributor dari batanghari dan gudangnya di way jepara lagipula saya tidak tau kalau pupuknya campuran begini gak sesuai dengan yang aslinya. Kalau masalah harga segitu itu sudah kesepakatan bersama petani dan nota pembelian memang belum dibuatkan. Bahkan masyarakat petani disini saya kasih utangan pupuk yang dibayar sesudah selesai panen,"kelit Timbul.


Menyikapi tentang dugaan pengoplosan atau pemalsuan pupuk urea bersubidi dan penjualan lebih tinggi dari harga eceran tertinggi (HET), Ropian Kunang mengatakan bahwa pihak tertentu tidak melaksanakan apa yang wajib dilakukan agar tidak terjadi pemalsuan dan penjualan menyimpang dari Peraturan Menteri Pertanian Nomor 60 Tahun 2015 tentang Kebutuhan dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Subsidi Tahun 2015. 

"Pihak pelaksana subsidi pupuk dan komisi pengawasan pupuk dan pestisida harus melaksanakan apa yang wajib dilakukan, melakukan pengawasan jangan hanya dari dalam ruangan kerja harus turun ke lapangan. Kalau pengawasan sudah ketat maka tidak akan ada pupuk oplosan atau palsu dan penjualan tidak lebih tinggi daripada HET. Untuk itu kami mengharapkan kepada seluruh jajaran dapat lebih maksimal melakukan pengawasan dan memberikan tindakan dan sangsi yang tegas bagi pelaku usaha yang berbuat curang,"tegasnya. (RK)

Wednesday, April 20, 2016

Selamat Hari Ulang Tahun Kabupaten Lampung Timur Ke-17 Tahun 2016

Segenap Pengurus
Organisasi Kemasyarakatan
Laskar Merah Putih
Markas Cabang Lampung Timur
Mengucapkan:

Selamat Hari Ulang Tahun
Ke-17
Kabupaten Lampung Timur
(1999 - 2016)

Semoga pada usia Ke-17 tahun ini Kabupaten Lampung Timur
Semakin Jaya dan bisa mengemban Amanah Pembangunan
yang berkeadilan demi terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat

ttd
Ketua
Jakfar

Monday, April 11, 2016

Refleksi Jelang 100 Hari Kerja Kepala Daerah Lampung Timur : Bukanlah Gimik Politik

Bupati Lampung Timur dalam Kegiatan Gebyar PAUD TK dan RA di
SMK BUDI UTOMO Kecamatan Way Jepara.Minggu 10 April 2016
(Sumber : Humas & Protokol Pemda Lamtim)




Seratus Hari Kerja akan menjadi tolok ukur penting bagi  kinerja Kepala Daerah atau Kepala Pemerintahan. Hal ini  juga yang menjadi komitmen pasangan Nunik - Zaiful  selaku Kepala Daerah Lampung Timur yang disampaikan dalam berbagai kesempatan.

Komitmen memperbaiki bidang keamanan dan ketertiban di Lampung Timur menjadi prioritas dasar bagi  pasangan Nunik - Zaiful.  Komitmen ini juga merupakan harapan seluruh warga masyarakat Lampung Timur untuk memperolah jaminan rasa aman. Jaminan rasa aman ini juga menjadi pondasi bagi berjalannya pembangunan dan aktifitas ekonomi masyarakat.
Penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien yang ditandai  dengan peningkatan kedisiplinan dan profesionalisme Satuan Kerja Pemerintahan Daerah, adalah kebutuhan dasar. Standarisasi rencana, pelaksanaan dan hasil akhir pembangunan perlu dijadikan semangat dan etos kerja. Prinsip keterbukaan dan akuntabilitas publik perlu diseriusi, bukan sekedar slogan.
Apalagi ditambah  komitmen pejabat pemerintah Kabupaten Lampung Timur untuk tinggal bersama di tengah masyarakat Lampung Timur, memang selama ini sudah dinantikan banyak pihak.  Warga Lampung Timur memang berhak atas kehadiran pemerintah pada situasi apapun.

Fokus pengembangan pariwisata  juga perlu dijadikan spirit bersama di seluruh lapisan masyarakat. Bukan hanya konsep pariwisata “konvensional” yang berorientasi kepada obyek/agenda tertentu saja.  Perlu perluasan tafsir pada kegiatan kepariwisataan.

Meminjam istilah Sofyan Subing (Tokoh masyarakat Terbanggi Marga Sukadana), bahwa perlu ada perubahan pada cara pandang tentang pariwisata. Sebuah potensi atau keunggulan yang memungkinkan orang mau datang untuk melihat, mau datang untuk belajar dan pada akhirnya mau datang untuk membeli,  hendaknya menjadi landasan berfikir aparatur pemerintah.

Perlu dibuka ruang- ruang diskusi bagi para intelektual muda Lampung Timur.  Pendapat, ide dan gagasan untuk kemajuan Lampung Timur perlu di perbincangkan dalam suasana informal dan penuh kekeluargaan. Tak perlu ada debat, adu argumen apalagi sampai adu kepentingan. Yang dibutuhkan dalam hal ini adalah sikap terbuka dan kemauan bersama untuk melakukan perubahan cara.

Adanya persepsi negatif tentang wilayah Lampung Timur, perlu bersama-sama dengan kemauan kuat dari semua pihak untuk mengubahnya. Perlu keseimbangan informasi dan pemberitaan ke luar. Jika hari ini ada satu kejadian tindak pidana, maka pada saat yang sama sebetulnya ada puluhan prestasi, pencapaian dan keberhasilan dari seluruh elemen masyarakat di Lampung Timur (namun kurang terpublikasikan).

Kalau Lampung Timur masuk dalam peta 'kriminalitas', maka perlu dibuat juga penyeimbang berupa peta potensi dan keunggulan. Perlu peta kreatifitas, peta kearifan lokal dan peta aktifitas ekonomi. Jika Lampung Timur belum menampilkan daya tarik yang kuat kepada dunia luar, maka perlu dibuat penandaan pada tempat-tempat penting di seluruh penjuru wilayah. Tanda ini adalah bentuk visual yang mudah di akses kapanpun, oleh siapapun dan dari manapun. Karena inilah syarat mutlak era globalisasi.

Akhirnya mengutip ajakan yang di sampaikan Ridho Ficardo (Gubernur Lampung) pada sambutan Acara Musyawarah Rencana Pembangunan Kabupaten Lampung Timur beberapa waktu lalu. Ia berpesan kepada Kepala Daerah dan seluruh jajaran agar bisa merencanakan konsep pembangunan daerah secara baik. Hal hal yang bersifat fundamental perlu di letakkan sejak sekarang hingga 20 atau 30 tahun mendatang. Hindarkan program pembangunan parsial yang cenderung instan dan hanya akan jadi 'gimik-gimik politik belaka.

(Suyatno: Redaktur Pelaksana Majalah Laskar Merah Putih Lampung ).