Sunday, September 4, 2016

SUGINO PENJUAL JASA AHLI PERAKIT PERAHU NELAYAN

Gambar : Sugino warga Desa Karang Anyar
Kecamatan Labuhan Meringgai Kabupaten Lampung Timur,
pemilik keahlian perakit perahu nelayan. 

(Ropian Kunang) 

Lampung Timur, RN -
Sugino (35) warga Desa Karang Anyar Kecamatan Labuhan Meringgai berdomisili di wilayah dengan tipologi pesisir pantai. Umumnya masyarakat sekitar mayoritas berprofesi sebagai nelayan, keseharian aktivitas mereka mencari ikan melawan arus gelombang di lautan. Sarana utama nelayan adalah  perahu, selain itu perahu perlu dilengkapi dengan prasarana berupa jaring, kail dan jala. Untuk memiliki sebuah perahu nelayan perlu mengeluarkan modal yang nilainya cukup lumayan besar yakni mencapai sekitar Rp. 25 - 50 juta.
Namun berbeda dengan suami Sukaesih (30) itu, untuk mencari uang guna memenuhi kebutuhan hidupnya Gino hanya  bermodalkan waktu, tenaga dan pikiran atau keahlian. Keahliannya adalah merakit perahu yang diperolehnya dari mengikuti jejak Syamsuri (45) sang ayahnya mulai pada tahun 2000. "Awalnya saya hanya ikut bantu - bantu bapak buat perahu, sekarang berbalik  saya yang sudah dibantu anak pertama yang sudah lulus SMA",tutur Gino.
Kini ayah Joni Marjaya (18) dan Helen Aprilia (8) sudah punya keahlian tersendiri, ia terampil merakit perahu dengan cara menjual jasa. Sedangkan upah untuk membuat sebuah perahu sebesar Rp.10 juta dengan membutuhkan waktu sekitar 2 bulan. "Saya cuma punya modal tenaga membuat perahu dengan upah 10 juta dengan waktu sekitar 2 bulan",ucapnya.

Material yang dibutuhkan sebagai bahan dasar pembuatan perahu, berupa kayu balok dengan jenis jambon dan papan panel dari jenis mahoni. Sedangkan papan panel dengan ukuran panjang 4 m x lebar 20 cm x tebal 3 cm. Sedangkan kayu balok untuk balok berukuran 8 cm x 12 cm. Dibutuhkan juga material lainnya yaitu paku, dempul, tali pakal, cat, mur dan baut.
"Untuk bahan utama material  kayu balok dan papan panel, ada juga paku, dempul, tali pakal, cat, mur dan baut",tutur lelaki dua anak itu.
Perahu yang sedang dikerjakan oleh Sugino adalah milik Iskandar warga Desa Braja Kencana Kecamatan Braja Selebah sebagai tetangga desa. Sehingga, untuk membuat perahunya itu Iskandar menghabiskan kocek mencapai Rp. 22 juta "Saya membuat perahu untuk dipakai sendiri dan modalnya sekitar 22 juta",kata Iskandar via ponselnya.
Keseharian Sukaesih (30) sang istri hanya bekerja mengurus rumah tangga dan 2 anaknya yang bernama Joni Marjaya (17) dan Helen Aprilia Putri (8). Joni alumni salah satu SMA di Braja Selebah tahun 2015 sedangkan Helen baru duduk dibangku kelas 2 SDN1 Karang Anyar. Perahu nelayan made in Sugino memiliki ukuran sepanjang 12 meter dan kelebaran 2,25 meter serta ketinggiannya 170 cm. Sedangkan harga jual untuk satu unit perahu nelayan yang siap pakai dapat menembus angka Rp. 50 juta. (Ropian Kunang).

Wednesday, June 8, 2016

PENGECER DAN KCD PERTANIAN DIDUGA MELAKUKAN PUNGLI

Lamtim, LMP - Sukartono selaku pemilik kios atau pengecer pupuk bersubsidi di Desa Taman Endah Kecamatan Purbolinggo diduga menjual pupuk bersubsidi lebih tinggi dari pada harga eceran tertinggi (HET) kepada petani atau kelompok tani (poktan) atau gabungan kelompok tani (gapoktan) Desa Taman Endah atau pada wilayah yang merupakan tanggung jawabnya. "Kartono jual pupuk subsidi di atas het, urea dijualnya 95 ribu dan NPK dijualnya 140 ribu dan 5 ribu untuk kas kelompok kenapa ngatur uang kas kelompok tani sedangkan dia sebagai petugas KP3 seharusnya dia menertibkan bukannya seperti ini,"kata Markus Mujari pada Senin, 6/6 jam 17:00 WIB.
Ketika dikonfirmasi dikediamannya pada Selasa, 7/6 Sukartono mengatakan dengan adanya pihaknya menyisihkan uang kas sebesar Rp.5,000. dari harga penjualan untuk kelompok, hal itu bahkan mengurangi keuntungannya.
"Saya sisihkan 5 ribu untuk kas kelompok tani itu berarti mengurangi keuntungan saya, seharusnya saya untung 1000 jadi keuntungan saya cuma 500 persak,"kelit Sukartono.
Sebaliknya Sukartono bahkan mengungkapkan bahwa Markus Mujari telah meminta jatah Rp.1,000 atas penjualan pupuk bersubsidi perkemasan atas alokasi pupuk bersubsidi di Kecamatan Raman Utara. "Kalau mau di angkat masalah pak Markus itu, minta jatah seribu setiap sak dari pengecer, maka saya tau karena saya asli berasal dari raman utara, bila perlu saya kumpulkan kelompok taninya. Maka dia di mutasi ke raman utara karena ada masalah, dia campur tangan urusan dana puap, kalau ada yang sanggup membuat surat pernyataan dia akan di mutasi oleh pak Yusuf kadis pertanian,"ungkap Sukartono.
Dilain pihak, Markus Mujari menepis tentang pungli yang diungkapkan oleh Sukartono bahkan Markus Mujari akan menuntut secara hukum. "Wah banyak betul hasil saya kalau saya memang benar minta jatah seribu persak dari total seluruh pupuk subsidi di raman utara, mau saya tuntut ucapan Kartono itu kalau dia tidak bisa membuktikan sebab ini adalah fitnah,"ujar Markus Mujari.
Sukartono selain memiliki kios atau menjadi pengecer pupuk bersubsidi, ia juga menjabat selaku sekretaris DP2KAD Kabupaten Lampung Timur. Dilain pihak Markus Mujari menjabat selaku KCD Pertanian Raman Utara, alokasi pupuk subsidi di Raman Utara pada tahun 2016 dengan rincian Urea sebanyak 1,915 ton sedangkan hasil pungli Rp.38,3 juta, NPK sebanyak 1,167 ton sedangkan hasil pungli Rp. 23 juta, ZA sebanyak 180 ton sedangkan hasil pungli Rp. 3,6 juta, SP-36 sebanyak 338 ton dengan hasil pungli Rp. 6,76 juta dan Organik sebanyak 230 ton dengan hasil pungli Rp. 4,6 juta. Secara keseluruhan hasil pungli yang dilakukan oleh Markus Mujari Rp.76,36 juta pertahun. Sementara hasil pungli yang diperoleh Sukartono mencapai 5 - 20 kali lipat yakni berkisar antara Rp. 380 jutaan - Rp. 1,5 miliar. Perihal yang dilakukan oleh Sukartono dan Markus Mujari melanggar PERMENTAN Nomor 60 Tahun 2015 tentang Kebutuhan dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian Tahun 2016.  (ROPIAN KUNANG)



Saturday, June 4, 2016

KAPOLDA LAMPUNG MELANTIK 3.965 SATGAS NARKOBA

LAMPUNG TIMUR. Sukadana, - Brigjen Ike Edwin selaku Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Lampung pada Jumat, 4/6 jam 10:00 WIB melantik sebanyak 3. 965 anggota satuan petugas (Satgas) anti narkoba se - Kabupaten Lampung Timur. Pelantikan dilaksanakan di halaman Markas Kepolisian Resort (Mapolres) Lampung Timur. Acara tersebut dihadiri oleh Kapolda Lampung, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Anti Narkoba (DPP GRANAT) K.R.H, Henry Yosodiningrat, Bupati Lamtim Chusnunia Chalim, Kapolres Lamtim AKBP Juni Duarsah, SIK, Forkopimda Lamtim, Kepala SKPD Lamtim tertentu, Camat, Kapolsek dan Kepala Desa se-Kabupaten Lampung Timur.
Pada kesempatan itu Bupati Lamtim menyampaikan dukungannya kepada seluruh satgas narkoba Lamtim dalam upaya pemberantasan narkoba yang berada dalam wilayah kabupaten Lamtim, sekaligus pengukuhan dengan yang tertuang dalam fakta integritas dilanjutkan dengan  penyematan PIN kepada para Camat sebagai ketua tim satgas narkoba di Kecamatan masing - masing. "Apabila PNS lampung timur kedapatan menggunakan narkoba maka akan dilakukan tindakan tegas sesuai aturan hukum,"kata Bupati.
Kemudian, Kapolda Lampung menyampaikan ucapan terima kasih atas partisipasi atau peran serta masyarakat lampung timur dalam rangka pemberantasan narkoba. "Saya merasa bangga karena pelantikan satgas narkoba Lamtim kali ini merupakan yang paling baik dan rapi, mari kita lawan narkoba tanpa pandang bulu siapapun pelakunya apakah oknum dari kepolisian.Maka saya akan berikan hadiah jika dapat menangkap dan menaikkan pangkat bagi anggota kepolisian,"tegas Kapolda.
Selanjutnya Kapolda Lampung melakukan pemukulan gong sebagai tanda peresmian atas pelantikan satgas anti narkoba Lampung Timur. (rk)

Monday, May 23, 2016

EYE-EYE MAKANAN RINGAN TANPA BAHAN PEWARNA DAN PENGAWET.

Purbolinggo - Mulyono (40) dan Siti Aminah (31) yang telah dikaruniai 2 anak bernama Andika Nursidik (11) dan Afifah Dwi Rahayu (4) adalah warga Dusun 1 RT/RW.001/001 Desa Taman Asri Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur. 

Mulyono memiliki kegiatan usaha berupa industri rumah tangga dengan memproduksi jenis makanan ringan yang diberi nama Eyek - Eyek. Bahan baku untuk pembuatan eyek - eyek berasal dari tanaman ubi kayu atau singkong, sebenarnya semua jenis singkong dapat digunakan akan tetapi terdapat singkong yang lebih khusus yakni singkong Kasesa. 

Dalam 100 kilogram singkong dapat menghasilkan sebanyak 30 kilogram eyek - eyek dengan menghabiskan waktu selama dua hari. Dapat dipastikan secara keseluruhan Mulyono dapat memproduksi 450 kilogram perbulan eyek - eyek yang siap dipasarkan dimasyarakat dengan harga penjualan Rp.13,000 per kilogram. Sementara biaya untuk modal pembelian singkong sebagai bahan baku seharga Rp.1000/kg. 

Para pedagang yang berasal dari pasar Purbolinggo datang secara langsung membeli kerumah Mulyono. Sementara Mulyono telah sekitar 2 tahun memproduksi eyek - eyek hanya dutemani sang istri dan dibantu anaknya. Mulyono berencana akan mengembangkan usahanya akan tetapi tersandung karena keterbatasan modal usaha. Untuk itu pihaknya membutuhkan perhatian dan uluran tangan pihak Pemerintah.

 "Awalnya saya berkunjung ke tempat mertua di Way Kanan, sekitar seminggu disana saya melihat tetangga mertua yang membuat eyek - eyek. Sepulang dari Way Kanan saya langsung praktek membuat eyek - eyek dan sebanyak 5 kali melakukan promosi untuk memperkenalkan kepada masyarakat karena semua perjuangan perlu pengorbanan,"kata Mulyono.

 Mulyono menambahkan, "Kalau memang ada perhatian dari Pemerintah untuk kami, ya kami butuh bantuan modal untuk usaha terutama untuk alat giling dan alat kukus agar supaya hasil produksi kami dapat meningkat dan memperluas pemasaran. Karena hasil produksi kami ini baru menjangkau pasar Purbolinggo dan sekitarnya. Lagipula kami juga belum tau bagaimana caranya membuat permohonan untuk minta bantuan ke Pemerintah".harapnya. 

Selain Mulyono yang membuat industri eyek - eyek, kini dilingkungan sekitar telah terdapat sekitar 7 orang yang merupakan keluarga besar Mulyono. Proses pembuatan eye - eye dengan bahan baku ; ubi kayu atau singkong 100 kilogram Rp.100,000. dan bumbu masak atau penyedap rasa Rp.20,000. Biaya giling Rp.25,000. Caranya, singkong dikupas lalu dicuci kemudian digiling, setelah itu hasil gilingan diperas untuk di ambil acinya.

Selanjutnya aci didiamkan mengendap selama 3 jam kemudian di aduk pakai campuran aci kering menjadi adonan,  adonan diberi bumbu berupa garam, bawang putih dan penyedap serta ketumbar secukupnya tanpa menggunakan pewarna dan pengawet. Adonan dicetak, dikukus sekitar 15 menit langsung dijemur selama sekitar 1 - 2 hari jika terik matahari normal.(rk)

Friday, April 22, 2016

KIOS TIARA CITRA SALURKAN PUPUK UREA BERSUBSIDI DIDUGA PALSU KEPADA PETANI LAMTIM.

Bumi Agung, - Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Timur melalui Kepala Dinas Pertanian pada Senin, 11/4 telah berikrar akan melakukan pengawasan terhadap praktek pendistribusian pupuk bersubsidi ternyata masih tetap saja kecolongan. 

Sebab selain aparatur TNI ada penemuan 40 ton pupuk palsu di Desa Raman Aji Kecamatan Raman Utara, Wakil Ketua Ormas Marcab Laskar Merah Putih Kabupaten Lampung Timur, Ropian Kunang pada Rabu, 20/4 jam 8:30 WIB melakukan investigasi atau pemantauan terhadap realisasi atas pendistribusian dan pengadaan serta penyaluran pupuk bersubsidi di Desa Lehan Kecamatan Bumi Agung, ia menemukan Budirahayu warga setempat sedang melakukan pemupukan dilokasi tanaman ubikayunya.

Pada saat dimintai keterangan Budi mengatakan, pihaknya membeli pupuk urea dan NPK Phonska bersubsidi masing - masing 1 kemasan seberat 50 kilogram pada seorang pengecer resmi di Kios Tiara Citra pasar Gunung Terang Desa setempat bernama Timbul Mulyono. Sementara urea dibelinya dengan harga Rp.95,000 dan Phonska Rp.135,000.tanpa nota pembelian. Tapi sangat disayangkan ternyata pupuk urea bersubsidi tersebut  diduga oplosan alias palsu.
"Saya beli pupuk urea harganya 95 ribu dan phonska 130 ribu di kios pak Timbul dan gak tau kalau pupuk ureanya seperti ini (oplosan / palsu) kalau begini ya saya merasa kecewa sebab tanaman singkong bisa rusak," kata Budi.

Penelusuran dilanjutkan  kepada Yahman Ketua Kelompok Tani Karya Bakti II Desa setempat dan menemukan sebanyak 650 kilogram pupuk urea bersubsidi oplosan atau palsu dari 1,000 kilogram atau 13 kemasan dari 20 kemasan yang juga dibelinya dengan harga Rp. 2, 000, 000.-di Kios Tiara Citra. Selain itu, Yahman menebus sebanyak 2 ton pupuk NPK Phonska subsidi seharga Rp. 5, 400, 000.tanpa nota pembelian. 

"Kelompok kami beli pupuk urea 1 ton harganya 2 juta dan phonska 2 ton harga 5,4 juta di kios pak Timbul, kami tidak tau kalo pupuk ureanya begini (oplosan / palsu) beda warnanya, kalau yang asli warnanya pink. Yang jelasnya kami petani disini kecewa dan minta supaya kalo bisa cepat diganti," keluh Yahman dan petani lainnya.

Selanjutnya dengan ditemukannya pupuk urea subsidi oplosan atau palsu tersebut pemilik Kios Tiara Citra Timbul Mulyono mengatakan, pihaknya hanya menerima kiriman dari Distributor CV NAS Kecamatan Batanghari dan tidak mengetahui jika terdapat pupuk oplosan atau palsu tersebut. "Saya dikirim pupuk urea 8 ton oleh distributor dari batanghari dan gudangnya di way jepara lagipula saya tidak tau kalau pupuknya campuran begini gak sesuai dengan yang aslinya. Kalau masalah harga segitu itu sudah kesepakatan bersama petani dan nota pembelian memang belum dibuatkan. Bahkan masyarakat petani disini saya kasih utangan pupuk yang dibayar sesudah selesai panen,"kelit Timbul.


Menyikapi tentang dugaan pengoplosan atau pemalsuan pupuk urea bersubidi dan penjualan lebih tinggi dari harga eceran tertinggi (HET), Ropian Kunang mengatakan bahwa pihak tertentu tidak melaksanakan apa yang wajib dilakukan agar tidak terjadi pemalsuan dan penjualan menyimpang dari Peraturan Menteri Pertanian Nomor 60 Tahun 2015 tentang Kebutuhan dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Subsidi Tahun 2015. 

"Pihak pelaksana subsidi pupuk dan komisi pengawasan pupuk dan pestisida harus melaksanakan apa yang wajib dilakukan, melakukan pengawasan jangan hanya dari dalam ruangan kerja harus turun ke lapangan. Kalau pengawasan sudah ketat maka tidak akan ada pupuk oplosan atau palsu dan penjualan tidak lebih tinggi daripada HET. Untuk itu kami mengharapkan kepada seluruh jajaran dapat lebih maksimal melakukan pengawasan dan memberikan tindakan dan sangsi yang tegas bagi pelaku usaha yang berbuat curang,"tegasnya. (RK)

Wednesday, April 20, 2016

Selamat Hari Ulang Tahun Kabupaten Lampung Timur Ke-17 Tahun 2016

Segenap Pengurus
Organisasi Kemasyarakatan
Laskar Merah Putih
Markas Cabang Lampung Timur
Mengucapkan:

Selamat Hari Ulang Tahun
Ke-17
Kabupaten Lampung Timur
(1999 - 2016)

Semoga pada usia Ke-17 tahun ini Kabupaten Lampung Timur
Semakin Jaya dan bisa mengemban Amanah Pembangunan
yang berkeadilan demi terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat

ttd
Ketua
Jakfar

Monday, April 11, 2016

Refleksi Jelang 100 Hari Kerja Kepala Daerah Lampung Timur : Bukanlah Gimik Politik

Bupati Lampung Timur dalam Kegiatan Gebyar PAUD TK dan RA di
SMK BUDI UTOMO Kecamatan Way Jepara.Minggu 10 April 2016
(Sumber : Humas & Protokol Pemda Lamtim)




Seratus Hari Kerja akan menjadi tolok ukur penting bagi  kinerja Kepala Daerah atau Kepala Pemerintahan. Hal ini  juga yang menjadi komitmen pasangan Nunik - Zaiful  selaku Kepala Daerah Lampung Timur yang disampaikan dalam berbagai kesempatan.

Komitmen memperbaiki bidang keamanan dan ketertiban di Lampung Timur menjadi prioritas dasar bagi  pasangan Nunik - Zaiful.  Komitmen ini juga merupakan harapan seluruh warga masyarakat Lampung Timur untuk memperolah jaminan rasa aman. Jaminan rasa aman ini juga menjadi pondasi bagi berjalannya pembangunan dan aktifitas ekonomi masyarakat.
Penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien yang ditandai  dengan peningkatan kedisiplinan dan profesionalisme Satuan Kerja Pemerintahan Daerah, adalah kebutuhan dasar. Standarisasi rencana, pelaksanaan dan hasil akhir pembangunan perlu dijadikan semangat dan etos kerja. Prinsip keterbukaan dan akuntabilitas publik perlu diseriusi, bukan sekedar slogan.
Apalagi ditambah  komitmen pejabat pemerintah Kabupaten Lampung Timur untuk tinggal bersama di tengah masyarakat Lampung Timur, memang selama ini sudah dinantikan banyak pihak.  Warga Lampung Timur memang berhak atas kehadiran pemerintah pada situasi apapun.

Fokus pengembangan pariwisata  juga perlu dijadikan spirit bersama di seluruh lapisan masyarakat. Bukan hanya konsep pariwisata “konvensional” yang berorientasi kepada obyek/agenda tertentu saja.  Perlu perluasan tafsir pada kegiatan kepariwisataan.

Meminjam istilah Sofyan Subing (Tokoh masyarakat Terbanggi Marga Sukadana), bahwa perlu ada perubahan pada cara pandang tentang pariwisata. Sebuah potensi atau keunggulan yang memungkinkan orang mau datang untuk melihat, mau datang untuk belajar dan pada akhirnya mau datang untuk membeli,  hendaknya menjadi landasan berfikir aparatur pemerintah.

Perlu dibuka ruang- ruang diskusi bagi para intelektual muda Lampung Timur.  Pendapat, ide dan gagasan untuk kemajuan Lampung Timur perlu di perbincangkan dalam suasana informal dan penuh kekeluargaan. Tak perlu ada debat, adu argumen apalagi sampai adu kepentingan. Yang dibutuhkan dalam hal ini adalah sikap terbuka dan kemauan bersama untuk melakukan perubahan cara.

Adanya persepsi negatif tentang wilayah Lampung Timur, perlu bersama-sama dengan kemauan kuat dari semua pihak untuk mengubahnya. Perlu keseimbangan informasi dan pemberitaan ke luar. Jika hari ini ada satu kejadian tindak pidana, maka pada saat yang sama sebetulnya ada puluhan prestasi, pencapaian dan keberhasilan dari seluruh elemen masyarakat di Lampung Timur (namun kurang terpublikasikan).

Kalau Lampung Timur masuk dalam peta 'kriminalitas', maka perlu dibuat juga penyeimbang berupa peta potensi dan keunggulan. Perlu peta kreatifitas, peta kearifan lokal dan peta aktifitas ekonomi. Jika Lampung Timur belum menampilkan daya tarik yang kuat kepada dunia luar, maka perlu dibuat penandaan pada tempat-tempat penting di seluruh penjuru wilayah. Tanda ini adalah bentuk visual yang mudah di akses kapanpun, oleh siapapun dan dari manapun. Karena inilah syarat mutlak era globalisasi.

Akhirnya mengutip ajakan yang di sampaikan Ridho Ficardo (Gubernur Lampung) pada sambutan Acara Musyawarah Rencana Pembangunan Kabupaten Lampung Timur beberapa waktu lalu. Ia berpesan kepada Kepala Daerah dan seluruh jajaran agar bisa merencanakan konsep pembangunan daerah secara baik. Hal hal yang bersifat fundamental perlu di letakkan sejak sekarang hingga 20 atau 30 tahun mendatang. Hindarkan program pembangunan parsial yang cenderung instan dan hanya akan jadi 'gimik-gimik politik belaka.

(Suyatno: Redaktur Pelaksana Majalah Laskar Merah Putih Lampung ).